Sudah mulai mentradisi bahwa setiap tanggal 18-25 Januari Gereja-gereja di seluruh dunia secara eukumene menyelenggarakan doa bersama untuk kesatuan umat Kristen. Doa bersama ini kemudian dikenal menjadi Pekan Doa Sedunia. Menurut sejarahnya Pekan Doa Sedunia, dimulai pada tahun 1894 oleh Paus Leo XIII. Bapa Suci mendorong adanya kebiasaan untuk menyelenggarakan suatu Pekan Doa untuk kesatuan Gereja-gereja dalam kerangka Pentekosta. Berangkat dari dorongan Paus Leo XIII itu, pada tahun 1908 Pastor Paul Wattson SJ mengusulkan dimulainya suatu pekan doa terorganisir yang diberi nama "Pekan Doa Sedunia Untuk Kesatuan Gereja". Usulan Pastor Paul Wattson itu kemudian ditanggapi secara positif sekali oleh Dewan Gereja-Gereja sedunia tahun 1926 melalui gerakan Faith and Order yang menerbitkan adanya saran-saran suatu Pekan Doa untuk Kesatuan Umat Kristiani
Spirit Pekan Doa Sedunia
adalah doa Yesus sendiri kepada Bapa, sebelum menderita sengsara. Doa ini ada
di Kitab Suci Yohanes: “Dan bukan
untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya
kepada-Ku oleh pemberitaan mereka, supaya mereka semua menjadi satu, sama
seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga
di dalam Kita, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku” (Yoh
17: 20-21)
Ibadah Oikumene di GKJ Kebon Agung, Jumat 27 Januari 2023. Paling kiri Pdt.Agung dari GKJ Kebon Agung dan tengah jubah putih Rama G.Dedy Saputra, Pr dari Gereja Katolik Klepu. |
Di wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta yang memiliki dua Kevikepan Yogya Barat dan Timur, Pekan Doa Sedunia
dilaksanakan di Gereja-gereja Katolik atau Gereja Kristen. Di Gereja Katolik Hati
Kudus Pugeran Yogyakarta, dihadiri lebih dari 300 umat Kristen dan Katolik.
Ibadah Oikumene dipimpin oleh Diakon Yohanes (GBI Ngadinegaran), Rama Y.Sari Jatmika,
Pr (Pugeran), Rama FX.Sukendar, Pr (Pugeran), Pdt.Tri Nur Adi (GKJ
Suryodiningratan), dan Rama A.I.A.Andriyanto, Pr (Pugeran). Pekan Doa Sedunia
di Gereja Katolik Pugeran dilaksanakan bersama oleh Dewan Pastoral Paroki
Pugeran dan FMKI Kota Yogyakarta. Setelah ibadat bersama, acara dimeriahkan
dengan paduan suara yang beberapa waktu lalu menang dalam PESPARANI.
Ibadah Oikumene di GKJ Sidomoyo jalan Parangtritis KM.20 Bantul |
Pekan Doa Sedunia juga dilaksanakan pada Rabu 25 Januari 2023, pukul 15.00 – 17.30 di Gereja Kristen Jawa Sidomulyo Jl. Parangtritis KM 20 Bantul. Ibadat Oikumene ini dipelopori oleh Gereja Katolik Hati Kudus Ganjuran. Pada kesempatan ini hadir perwakilan dari: GKJ Pundong, GKJ Jodog, GKJ Patalan, Gereja Kerasulan Baru Plemantung, Gereja Katolik Wilayah St Lukas Tambran, Gereja Katolik Wilayah Kretek, Gereja Katolik Wilayah Baros, Gereja Katolik Wilayah Ngireng-ireng, Paguyuban Abdi Tyas Dalem paroki Ganjuran, Penyuluh Agama Katolik Kemenag kab. Bantul, Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) kab Bantul dan Komunitas Focolare Indonesia serta Dewan Pastoral Paroki HKTY Ganjuran.
Dalam pengantar ibadat, Rm Setya
Budi Sambodo, Pr mengatakan bahwa tema
Pekan Doa Sedunia tahun ini mengambil tema Belajarlah Berbuat Baik dan
Usahakanlah Keadilan.Tema ini mengambil sumber dari Kitab Nabi Yesaya.
Konteks Nabi Yesaya berbicara mengenai upaya membangunkan kesadaran orang-orang
Yahudi terhadap realitas situasi mereka. Alih-alih menghormati religiusitas
kontemporer sebagai berkah, Yesaya melihatnya sebagai luka bernanah dan
penistaan di hadapan Yang Maha Kuasa.
Ketidakadilan dan ketidaksetaraan menyebabkan fragmentasi dan
perpecahan.
Para Pendeta, Pastor beserta Rohaniwan-Rohaniwati dalam Ibadah Oikumene dalam rangka Pekan Doa Sedunia di Gereja HKBP Kotabaru Yogyakarta |
Para Romo yang akan hadir: Rm. Adrianus Maradiyo, Pr (Romo
Vikaris Episkopalis, Kevikepan Daerah Istimewa Yogyakarta); Rm. Martinus Joko
Lelono, Pr (Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Kevikepan DIY,
Paroki St. Mikael Pangkalan); Rm Markus Widiyoko, Pr (Paroki St. Perawan Maria
tak Bercela, Kumetiran); Rm. FX. Alip Suwito, Pr (Paroki Kristus Raja Baciro);
Rosarius Sapto Nugroho, Pr (Paroki St. Yohanes Rasul, Pringwulung); Rm. Emanuel
Grasius Purwohartoko, SVD. (Biara SVD Dharma Wacana, Yogyakarta); Rm. Nicolaus
Devianto Fajar Trinugroho, SJ (Paroki St. Antonius, Kotabaru); . Rm.
Vinsentius Suparman, Pr (Paroki St. Albertus Magnus, Jetis); Rm. Stepanus
Sigit Pranoto, SCJ (Biara Wisma Vijaya Praya, SCJ); Romo Yohanes Iswahyudi, Pr
(Paroki St. Maria Assumpta, Babarsari); Rm. Nikolaus Kristiyanto, SJ (Kolese
St. Ignasius, Kotabaru); Rm Yohanes Tri Widianto, Pr (Paroki St. Yusuf,
Bintaran); Rm. Fransiskus Pieter Dolle, SJ (Yayasan Realino, Seksi Pengabdian
Masyarakat); Rm. Fransiscus Anggras Prijatno, MSF (Paroki St. Petrus dan
Paulus, Minomartani); Rm M.C.Sadana Hadiwardaya, MSF (Paroki St. Petrus dan
Paulus, Minomartani)
Pekan Doa Sedunia kiranya akan berjalan terus dan akan mendapatkan
buah-buah yang diharapkan oleh dunia. Harapan-harapan selalu muncul pada awal
tahun dan juga setiap pekan doa diselenggarakan. Harapan tersebut antara lain:
1. Gerakan Pekan Doa Sedunia 2023 diharapkan
bisa mempererat tali-tali persaudaraan yang memperteguh ikatan persaudaraan
dengan semangat kebersamaan di antara para pemimpin dan jemaat umat Katolik dan
umat Kristen di Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Gerakan Pekan Doa Sedunia 2023 memberi
ruang perjumpaan antara umat Katolik dan Kristan dalam ruang ibadah dan
perayaan bersama baik di dalam perayaan bersama di Gereja maupun mereka yang
mengikuti secara virtual.
3. Gerakan Pekan Doa Sedunia 2023
menyiapkan generasi toleran lintas iman dalam ikatan ekumenis. Untuk itu
kelompok sasaran termasuk orang-orang muda dari berbagai kelompok agama.
4. Gerakan Pekan Doa Sedunia 2023 memberi
ruang dialog untuk berbincang lintas Gereja dan saling berjumpa dalam
peribadatan dengan membuka kemungkinan adanya tindak lanjut kerjasama dalam
bentuk lain.
5. Gerakan Pekan Doa Sedunia 2023 membangun suasana persaudaraan di antara umat Kristiani dalam upaya membangun masyarakat toleran di Daerah Istimewa Yogyakarta.
(dari berbagai sumber swr)
Posting Komentar untuk "BELAJARLAH BERBUAT BAIK, USAHAKANLAH KEADILAN"