Rama Benedictus Hanjar Krisnawan, Pr memerciki air suci kepada
Pemangku Paguyuban Damarjati Marganingsih (foto Gandung)
Bertempat
di Gereja Katolik Maria Mater Dei Bonoharjo, Selasa 7 Februari 2023, telah
dilaksanakan Perayaan Ekaristi Ekaristi Syukur ulang tahun ke-4 dan pengukuhan Pengurus
Putra-Putri Damarjati Maganingsih dipimpin oleh Rama Benedictus Hanjar
Krisnawan, Pr, Moderator Jaringan Doa. Perayaan Ekaristi Syukur dihadiri oleh
para anggota Putra-Putri Damarjadi Marganingsih yang tersebar Paroki-paroki di
Indonesia. Dalam kotbahnya Rama Hanjar menyitir dari Kitab Suci tentang pokok
dan ranting. “Anggota Paguyuban Damarjati Marganingsih merupakan
ranting-ranting dari pokok anggur, yaitu Yesus sendiri. Maka ranting-ranting
harus tetap menyatu dengan pokok pohonnya. Ranting jangan sampai lepas atau ada
benalunya, bisa layu dan tidak berbuah. Putra-putri Damarjati Marganingsih harus berbuah"
Putra-putri Damarjati Marganingsih didirikan dan berpusat di Dusun Prenggan Pedukuhan Karangasem Kalurahan Palbapang Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Cita-cita paguyuban menjadi teladan perbuatan baik, benar dan tepat, dengan melakukan hal-hal baik seperti: jangan melakukan hal yang buruk, berlaku benar, baik dan bermanfaat, jangan senang ditolong tetapi senang menolong (pasal 4 AD/ART). Bertujuan mengajak semua warga memiliki budi pekerti luhur. “Paguyuban Damarjati Marganingsih merupakan Paguyuban Kejawen Katolik yang sudah mendapat restu dari Rama Yohanes Dwi Harsanto, Pr, Vikep Kategorial Keuskupan Agung Semarang. Paguyuban ini menjadi wadah untuk memperdalam dan menyediakan santapan rohani bagi anggotanya. Pemangku Paguyuban bertujuan meluruskan pengertian Kejawen Katolik. Kejawen Katolik bukan “gugon tuhon atau klenik”. Paguyuban memberikan pengertian dan memberi pencerahan dalam menghayati kekatolikan dan mengamalkan dalam kehidupan secara budaya Jawa, ya para leluhur” Demikian Rama Emanuel Djoko Mursodo Tunggulwulung membuka santiajinya.
Rama Benedictus Hanjar Krisnawan, Pr (kanan) menyerahkan potongan tumpeng kepada
rama Emmanuel Djok Mursodo Tunggulwulung (kiri).
Dalam
sambutannya, bapak Agustinus Sarjono menyatakan: “Paguyuban Damarjati
Marganingsih (PDM) didirikan tanggal 24 januari 2019 bertujuan ngemban sabda
Dalem atau melakukan tindakan nyata, maka anggota PDM diharapkan berbuat tidak
hanya berbicara. Visi misi PDM pada intinya adalah berbuat kebaikan. Peringatan
hari jadi yang ke-4 ini,sekaligus meresmikan nama baru dari Paguyuban Damarjati
Marganingsih jadi Pemangku Damarjati Marganingsih, nama-nama ini semua
sebenarnya adalah dhawuh dari Eyang Tunggul Wulung lewat Pembina Damarjati
Marganingsih yaitu Rama Emmanuel Djoko Mursodo Tunggulwulung.
Mengapa perlu diganti nama dari Paguyuban menjadi Pemangku? Pertama yang semula sekedar kelompok yang sama-sama tujuan perlu ditingkatkan menjadi lebih bertanggungjawab sebagai pemangku. Sebagai pemangku maka segala tindakan harus dipikirkan masak-masak sebelum bertindak tidak “grusa grusu” selaras dengan misinya. Kedua yang lama dari PDM muncul SPDM muncul lagi SPDM-KM muncul yang lain, sehingga menjadi rancu,tampak jalan sendiri-sendiri, kurang ada koordinasi meskipun ini bisa dicari penyebabnya adalah pandemi covid itu sehingga untuk bertemu dan koordinasi menjadi terganggu.
Mungkin
Eyang Tunggulwulung mengetahui situasi tidak baik, maka Eyang Tunggul Wulung
dhawuh pada Pembina untuk menyatukan saja menjadi Putra-Putri Damarjati
Marganingsih yang ada dalam warga Pemangku Damarjati Marganingsih(PDM). Dengan
mengingat pengurus lama yang berkurang personilnya karena meninggal dunia dan yang masih sudah
masuk purna lansia maka tepat kalau kepengurusan pun perlu regenerasi dan
personilnya disesuaikan kebutuhan yang usia lebih muda. Namun tetap dijaga
kebersamaan antara yang muda dengan yang tua agar bersama-sama supaya lebih
baik dan berkembang bahkan bisa lebih banyak yang terlibat, maka diperlukan
usaha untuk menjaga kebersamaan untuk melangkah bersama, sebagai ketua umum
kami orang jawa punya pedoman hidup yaitu :Sabar, Eling, Waspada, Jujur lan
Narima.( Silahkan direnungkan)
Peringatan PDM ke-4 ini tidak diduga sebelumnya ternyata dilaksanakan pada tanggal 7 Februari 2023 bukan pada tanggal 24 Januari seperti biasanya kiranya ini juga dapat dibaca sebagai petunjuk , angka 7 yang dibaca jawa pitu bisa diartikan pitulungan, pertolongan dari Eyang Tunggul Wulung untuk PDM bisa mawas diri , kawan angka tujuh adalah tiga, yang nampak tujuh tapi tak disangka harus muncul tiga, ini menegaskan kita bahwa kita harus berkiblat pada Hyang Tritunggal. Tritunggalah, pegangan PDM, berarti visi-misi PDM harus dilandasi dengan kasih.
Adapun susunan pengurus yang baru adalah sebagai berikut:
Moderator : Rama Andreas Suhono
Nitiprawira, CSsR
Pembina : Emmanuel Djoko Mursodo
Penasehat : Paulis Miki Suyanto, Yacobus
Sugiyarto, R.Antonius Sulistyo
Ketua umum : Agustinus Sarjono
Ketua 1 : Paulus Joko Supriyanto
Ketua 2 : Petrus Surjiyanto
Ketua 3 :
Anthony Dwi Atmaja
Sekret 1, : Maria Goreti Shinta Dewi
Rosalitas
Sekretaris 2 : Catharina Tarli Orina Wati
Bendahara 1 : Fransiska Sri Ngabekti
Bendahara 2 : Quirina Pinta Yudhiari
Humas :
Lusius Sujatmiko Edy Purwanto, Albertus Suhadi, Bernadetta RR.Nur :
Murtinah, Yakobus Buang, Kariani Y Situl,
Pembantu Umum : Andreas Nicola Indra Prasetya,
M.Pareira, Andreas Sugiyanto, FX.Budi :
Kurtijanto
Pelatih meditasi : Soegito Sastriwijoyo,
Sesepuh :
Y.Yusman
Posting Komentar untuk " Kejawen Katolik Bukan Klenik."