Mari Ikuti Dia

"Mari Ikuti Dia" demikian Fr.Bonaventura, mengajak siswa-siswi dan mahasiswa Katolik dalam
Ibadat Natal Siswa-siswi dan Mahasiswa Katolik 
se Kabupaten Purwakarta (foto: YBS)

Pelajar Katolik Tingkat SDN, SMPN, SMAN, SMK dan Perguruan Tinggi se Kabupaten Purwakarta, merayakan Ibadat Natal, Jumat, 13 Januari 2023 Pukul 11.30 WIB. Perayaan natal diselenggaraakan di Gereja Katolik Salib Suci Purwakarta. Peserta yang hadir kurang lebih 100 pelajar Katolik se Kabupaten Purwakarta. Kecuali siswa dan mahasiswa, juga hadir Pengajar Pendidikan Keagamaan Katolik  antara lain; Desy C. Lilipaly, Matthaeus Soeratminto, Agustinus Balapira Kolin, Paulus Basuki, Paulus Bambang Iriyanto, Yohanes Baptista. serta para orang tua siswa-siswi Katolik.

Ibadat natal di pimpin oleh Frater Bonaventura Priyo Sutejo dari  Seminari Tinggi Fermentum Keuskupan Bandung. Dalam kotbahnya yang bersumber dari Injil Lukas 2:8-20. para pelajar diajak untuk mengikuti Dia. Pelajar Katolik dipanggil untuk melihat karya Tuhan yang ada ditengah kita. "Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. (Mat 2:1-2, 11). 

Tentunya semua tahu bahwa emas adalah harta yang paling diburu di dunia. Saat kelahiran Kristus, bisa jadi logam mulia ini jauh lebih berharga. Persembahan emas menunjukkan bahwa hadiah itu sangatlah penting. Orang yang menerimanya adalah orang yang dikasihi atau orang yang terkemuka. Tidak pernah terdengar kabar bahwa ada orang yang memberikan emas kepada bayi, kecuali jika bayi itu adalah seorang raja. Ketiga orang majus ini pastinya telah diberikan pemahaman ilahi tentang masa depan Yesus sehingga mereka tergerak mempersembahkan hadiah tersebut kepada Sang Anak. 

Mereka pasti tahu bahwa emas akan digunakan untuk membantu pekerjaan terpenting dalam dunia. Orang majus yang mempersembahkan kemenyan membawa simbol penting penyembahan. Peristiwa ini menandakan bahwa Anak ini adalah tokoh utama dalam rencana Allah. Pada masa kelahiran Yesus, pohon kemenyan ini dianggap sangat suci sehingga hanya orang dengan hati dan pikiran  murni yang bisa mendekati pohon ini. Orang majus itu pasti tahu bahwa pohon ini akan digunakan untuk menyambut Kristus. Kemenyan terbuat dari getah pohon dan digunakan sebagai bahan dari minyak untuk peminyakan suci yang bersifat religius. Kemenyan juga dibakar dalam persembahan khusus. 

Sejumlah siswa-siswi dan Mahasiswa Katolik se Kabupaten Purwakarta (foto: YBS)

Orang majus itu pasti percaya bahwa kemenyan itu menandakan misi Kristus dalam dunia. Mur, damar yang digunakan dalam upacara-upacara pemakaman, sangatlah langka dan mahal. Mur adalah persembahan terunik dari ketiga persembahan orang majus lainnya. Akan tetapi, banyak orang percaya bahwa persembahan ini adalah tanda bahwa orang-orang majus mengerti rahasia kehidupan, pekerjaan dan kematian Raja yang baru lahir ini. Banyak orang berpikir bahwa kado Natal semata-mata hanyalah komersial. Akan tetapi, ketika dipandang dari perspektif yang baik, hadiah-hadiah ini dapat dipakai untuk mengajarkan makna hari raya itu sebenarnya. 

Kristus adalah Raja yang datang bukan untuk mengambil, tetapi untuk memberi. Hadiah-Nya adalah sebuah pengorbanan terbesar. Itulah fokus setiap hadiah natal, dalam tradisi ini kita dapat mengingat beberapa orang majus yang percaya bahwa perjalanan mereka yang panjang dan melelahkan untuk memberi persembahan tidaklah mereka kepada Yesus tidaklah sia-sia. Penulis Yohanes Baptis Sutarno


Posting Komentar untuk "Mari Ikuti Dia"