Menjadi Guru Inspiratif - Melintas Batas Pandemi

C.IsmulCokro (writerpreneur) menyampaikan review terhadap 26 karya
para Guru 

Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Katolik Tingkat Sekolah Dasar Kabupaten Bantul mengadakan workshop penulisan. Kegiatan diikuti 27 guru dan dilaksanakan di Gedung Pertemuan RM “Bebek Goreng Pak Jan” Kraton, Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul, DIY (Rabu, 19/4)

Paulus Suhadi, SPd., menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan. “Para guru memiliki berbagai pengalaman selama masa pandemi, baik ketika melaksanakan pembelajaran di kelas, pertemuan dengan murid dan orang tua, maupun perubahan metode pembelajaran. Ada harapan tetapi juga tantangan. Dalam situasi seperti itu, para guru memiliki beragam kisah menarik yang dapat dibagikan melalui tulisan. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut workshop penulisan yang pernah diadakan. Harapannya, melalui kegiatan ini, KKG Pendidikan Agama Katolik  Tingkat Sekolah Dasar Kabupaten Bantul dapat menghasilkan kisah-kisah dalam satu buku,” jelas Paulus Suhadi.

Drs.I.Wayan Setioka, M.Pd (Pengawas Pendidikan Agama Katolik Tingkat
Sekolah Dasar Kabupaten Bantul memberi pengarahan kepada para guru

Drs. I Wayan Setioka, M.Pd (Pengawas Pendidikan Agama Katolik  Tingkat Sekolah Dasar Kabupaten Bantul) menegaskan, “Dalam rangka memaknai nilai-nilai kehidupan pada  masa pandemi Covid-19, para guru Pendidikan Agama Katolik SD kabupaten Bantul menuliskan refleksinya, dengan harapan bisa menjadi bahan permenungan, motivasi bagi bagi siapa saja yang membacanya. Kita pasti dapat menghasikan buku berisi pengalaman inspiratif. Moment ini sangat berharga untuk bisa dimaknai secara mendalam, khususnya dalam kaitan tugas para guru Pendidikan Agama Katolik di sekolah, dengan segudang tantangan dan harapannya.”

C. IsmulCokro (Writerpreneur) menyampaikan review terhadap 26 karya para guru. “Kita sudah menuangkan pengalaman kita selama masa pandemi Covid-19. Ada guru yang mengalami kesulitan dan berusaha mengatasinya demi menunjang pembelajaran bagi para murid. Ada guru yang tetap teguh memberi pelayanan kepada para murid dengan cara home visit atau kunjungan ke rumah. Kadang jarak rumah yang jauh juga merupakan tantangan. Situasi seperti ini tidak mematahkan semangat para guru,” tutur Ismul. Lebih lanjut, Ismul menyampaikan tentang gaya penulisan, penggunaan dialog dalam kisah, penghematan kata dan kalimat, pemilihan kata, dan konsistensi kata.

Pada bagian akhir kegiatan, para guru membicarakan proses terbit karya tulis mereka. “Semoga kisah-kisah para guru Pendidikan Agama Katolik Kabupaten Bantul ini dapat segera diterbitkan, dipublikasikan dan dibaca khalayak,” tutur Maria Magdalena Mariyam, S.Pd (Guru SDN Plakaran, Banguntapan, Bantul, DIY)***

 

Posting Komentar untuk "Menjadi Guru Inspiratif - Melintas Batas Pandemi "