MOZAIK HARAPAN DI TAHUN TOLERANSI

 


Swaraarum.com
Setelah tahun lalu pemerintah mengajak kepada masyarakat  agar memoderasi hidup beragamanya, kini pemerintah mencanangkan tahun toleransi. Ada kaitan erat antara moderasi hidup beragama dengan toleransi. Moderasi dalam KBBI artinya pengurangan kekerasan atau menghindari keesktreman.  Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa kehendak pemerintah memoderasi hidup beragama, karena dirasakan ada nuansa kekerasan dan keekstreman dalam hidup beragama. Kiranya pemerintah cukup beralasan, karena kenyataannya ada peristiwa-peristiwa kekerasan dengan berbaju agama, dan tindak-tindak yang diluar kewajaran dalam pengamalan hidup beragama.

Tahun toleransi yang dicanangkan pemerintah menindaklanjuti  harapan moderasi hidup beragama. Toleransi adalah sikap toleran dan bertenggangrasa. Dari keekstreman hidup beragama dan kekerasan berbaju agama menjadi bertenggangrasa, saling menghormati.  Dengan demikian kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tahun Toleransi ternyata menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya persatuan dan kesatuan serta persaudaraan dalam bermasyarakat. Masyarakat kembali menyadari bahwa telah terjadi keretakan dalam hidup bermasyarakat. Ada pihak-pihak tertentu telah berbuat kekerasan dan intoleransi serta provokasi yang mengarah pada disintegrasi bangsa.

Dari Yogyakarta tersiar berita bahwa Selasa 25 Januari 2022 telah dideklarasikan Ormas Kebangsaan lintas agama, suku dan budaya, PNIB (Pejuang Nusanatara Indonesia Bersatu). Ormas kebangsaan ini dideklarasikan di Bedog Trihanggo Sleman Yoghyakarta. Ormas ini akana siap sedia bersinergi dengan ormas lain untuk mengisi kemerdekaan dengan hal positif dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan bernegara. Kiranya ini menjadi salah satu harapan masyarakat. Terjadinya rekonsiliasi dan menyatu kembali sebagai bangsa yang bersatu padu. 

Dalam menyambut tahun toleransi ini juga, redaksi Swaraarum,com menyebar permohonan harapan dari masyarakat. Beberapa tokoh masyarakat dan pendidik yang ingin mengungkapkan harapan-harapannya di tahun toleransi. Maka bagi bapak-ibu-saudara yang ingin mengungkapkan harapannya di tahun toleransi ini, silahkan menulis satu paragraf, disertai foto diri dan identitas. Kirim ke email supracenter8@gmail.com, dengan foto profil bebas. Selanjutnya tulisan akan kami sambung sehingga menjadi banyak. 

Veronica Pramardini Pudji Utami. Ketua Presidum Wanita Katolik Republik Indonesia DPD Jawa Tengah. Tinggal di jalan Jatingaleh III, no.138 Semarang

Pada tahun toleransi ini saya berharap semua umat manusia bisa saling menghargai akan perbedaan baik suku, budaya, agama, maupun status sosial. Saling mengasihi dengan rendah hati dan menjunjung tinggi keberagaman di Indonesia,  dengan berjalan bersama wujudkan Indonesia damai sejahtera. Toleransi bukan hanya sekedar retorika belaka namun harus dihayati dan dilaksanakan. Untuk itu ada kisah inspiratif yaitu bagaimana Chee Hoi Lan warga keturunan China di Malaysia yang merawat dan mendidik  Rohana Abdullah  anak TKW Indonesia yang 22 tahun lalu ditinggalkan ibunya saat masih bayi berusia 2 bulan. Dengan penuh kasih sayang memberikan ruang, waktu untuk tetap menganut agama ibunya , memberikan pendidikan agama Islam, padahal dia berbeda etnis dan agama dengan Rohana.

Sebastianus Bambang Dwianto, SE,.MM
Dosen Universitas Bali Dwipa Denpasar Bali

Semoga NKRI benar menjadi perekat utama dalam berbagai kebinekaan suku, agama dan ras sehingga tercipta
  Kedamaian, Kepedulian , keteduhan hati setiap warga negara bukan hanya pada tutur kata tetapi semua tindak tanduk perilaku dilandasi ketulusan hati dan penuh kebijaksanaan serta kepasrahan kepada Tuhan yang Maha Esa. 

Joko Surodo, BA,.S.Th.,SH.,MIP, dosen, tinggal di Karangasem 3/3 Laweyan Solo

Saya punya pengharapan di Tahun Toleransi ini: tidak ada hinaan, cercaan, makian, dan hujatan yang berbentuk kabar hoaks atau sindiran atau ejekan atau lelucon yang menyakitkan hati. Tetapi lebih mengedepankan kebaikan, kebajikan, keramahan, dan perhatian sehingga terwujud masyarakat yang guyub-rukun, saling menghormati-menghargai, dan mengasihi yang pada akhirnya tercipta suasana aman, nyaman, dan damai!!! Dengan demikian semangat persatuan-kesatuan NKRI semakin dipupuk dan hidup dalam kebhinekaan, sehingga tidak terbentuk masyarakat yang terpecah-pecah maupun terkotak-kotak yang saling bertentangan apalagi bermusuhan. Demikianlah harapanku dari lubuk hati terdalamku......semoga menjadi kenyataan.

 

Dr.Gregorius Sri Nurharrtanto, SH.,LLM. Wakil Ketua FKUB DIY tahun 2019-2024,
Rektor Universitas Atmajaya Yogyakarta 2015-2019.

Hai saudaraku orang Indonesia ayo kita semakin bisa saling menghormati,  menghargai dan mempererat tali persaudaraan sebagai anak bangsa  di tahun toleransi ini.

Bagi bapak-ibu-saudara- yang berkenan mengungkapkan harapannya, di tahun toleransi silahkan mengirim tulisannya kurang lebih 100 kata, plus foto profile bebas serta identitas diri ke email supracenter8@gmail.com. Terima kasih. 

 

 

Posting Komentar untuk "MOZAIK HARAPAN DI TAHUN TOLERANSI"