29 Januari 72 tahun lalu Jenderal Sudirman wafat

Selamat pagi, salam Nusantara

Panglima Besar Jenderal Sudirman tentu tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Dalam pelajaran sejarah, sejak Sekolah Dasar, Jenderal Sudirman mesti disebut-sebut, sebagai pahlawan besar bangsa Indonesia. Sebagai bangsa kita mesti bersyukur dan berterima kasih kepada beliau dan keluarganya besarnya. Sebagai orang beriman, kita bersysukur dan berterima kasih kepada Tuhan karena telah dilahirkan orang besar yang berbakti kepada rakyat.

Jenderal Sudirman lahir pada 24 Januari 1916, di desa Bodas Karangjati Purbalingga Jawa Tengah. Nama kecilnya Raden Sudirman. Ayahnya bernama Karsid Kartawiraji, pekerja pabrik gula di Kalibagor Banyumas. Ibunya bernama Siyem masih keturunan Wedana Rembang. Beristerikan Alifah dan dikaruniai anak 7 orang. Belajar di Taman Siswa, kemudian melanjutkan di Sekolah Guru Muhamadiyah di Solo, dan aktif di kepramukaan Hizbul Wathan. Kemudian menjadi guru di HIS Muhamadiyah Cilacap.

Saat penjajahan Jepang Raden Sudirman bergabung dengan Tentara PETA (Pembela Tanah Air) di Bogor. Setelah kemerdekaan, Sudirman bersama pasukannya berhasil merampas senjata tentara Jepang di Banyumas. Setelah itu diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Kemudian diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas setelah TKR (Tentara Keamanan Rakyat) terbentuk. Saat terjadi pertempuran di Ambarawa (Palagan Ambarawa) beliau juga diperbantukan disana dan berhasil memukul mundur  tentara NICA Belanda dan Ingggris. Kemudian Presiden Sukarno melantik menjadi Jenderal.

Karena sakitnya tuberkulosa yang semakin parah, lalu wafat pada 29 Januari 1950. Beliau dimakamkan di Taman Pahlawan Kusuman Negara Semaki Yogyakarta. Pada tahun 1997 beliau dianugerhi gelar Jenderal Besar Anumerta (bintang lima). Marilah kita tundukkan kepala, berdoa dan bersyukur kepada Tuhan. Kita teladani semangat juangnya yang tak kenal lelah dan tak kenal menyerah. Dalam kondisi sakit beliau masih memimpin pasukan untuk gerilya. Kita serahkan jiwa kembali kepada Tuhan Hyang Maha Pengasih dan Penyayang. Bagi keluarga dan bangsa yang ditinggalkan semoga tetap mendapat berkah dari-Nya (ags)

 

 

  

Posting Komentar untuk "29 Januari 72 tahun lalu Jenderal Sudirman wafat"