Demontrasi Kebiadaban

Selamat pagi salam sejahtera

Gerakan massa yang mengatakan dari kelompok mahasiswa seluruh Indonesia, menyisakan masalah peri kemanusiaan, keadilan dan konstitusi. Kelompok demontrans ini terlihat ada hubungan (identik) dengan kelompok yang bermaksud menurunkan Jokowi atau memperpendek jabatan presiden. Isu memperpendek masa jabatan Jokowi sudah muncul sebelum beliau dilantik menjadi presiden berpasangan dengan Yusuf Kala. Waktu itu isunya setelah dua tahun berjalan, Jokowi dimasgulkan dan wakilnya naik. Seperti saat Gus Dur diberhentikan dari jabatan presiden. Sampai sekarang masih santer kelompok ini menuntut Jokowi mundur atau diundurkan.

Memperpendek dan memperpanjang masa jabatan presiden sebenarnya sama-sama inskontitusional. Keduanaya sama-sama inskontitusional, melanggar ketentuan yangh sudah disepakati oleh wakil-wakil rakyat. Keduanya mempunyai landasan operasional yang sama dengan mengatasnamakan demokrasi. Disatu sisi menuduh bahwa perpanjangan masa presiden merupakan bentuk keserakahan. Disisi lain (yang ini tidak terungkap) kelompok ini tidak mau dikatakan bahwa memperpendek masa jabatan presiden dan merenggut kursi jabatan adalah sama-sama keserakahan.

Jelas ta duduk persoalannya? Dua kelompok yang sama-sama mengatasnakan demokrasi, yang satu mau memperpendek masa jabatan presiden dan yang satu mau memperpanjang jabatan. Kedua-duanya sama-sama inskontitusional. Melanggar Undang-undang dan kesepakatan atau mekanisme yang sudah ditetapkan, bahwa peralihan jabatan mekanismenya pemilihan umum. Presiden sendiri sudah tegas bahwa: tidak mau menjabat periode yang ketiga, tidak mau memperpanjang masa jabatan, dan akan taat pada konstitusi. Kemudian ditindaklanjuti dengan tegas, bahwa pemilu dilaksanakan pada 14 Februari 2022; segera melantik KPU dan Bawaslu, meminta agar anggaran pemilu segera ditetapkan. Kalau demikian yang inskontitusional itu siapa?

Dengan demikian kiranya para penegak hukum bisa mengambil tindakan kepada mereka yang inskontitusional ini. Terlebih tindakannya ini bukan lagi unjukrasa. Tuntutannya tidak relevan lagi malah mereka unjuk kebiadaban, merusak fasum dan menganiaya orang. Tindak mereka semua yang terlibat dalam aksi 11 April, perekayasa (actor inyelektual), pendana, provokator/penggerak, penyedia fasilitas dan orang-orang yang melakukan pembiaran.  

Selamat berkarya, berbakti bagi negeri.

 

Posting Komentar untuk "Demontrasi Kebiadaban"