PUNCAK FESTIVAL LITERASI 2023 SMP EKSPERIMENTAL MANGUNAN

Mereka mengolah sampah plastik

SMP Eksperimental Mangunan yang beralamat di dusun Cupuwatu 2, Purwomartani, Kalasan Sleman, Yogyakarta adalah sebuah Sekolah Menengah Pertama yang menerapkan konsep pembelajaran warisan Rm. YB. Mangunwijaya, yakni pendidikan berbasis eksperimentasi. Berada di bawah naungan Yayasan Dinamika Edukasi Dasar yang didirikan oleh Rm. Mangun. Sekolah ini pertama kali menerima siswa baru pada tahun 2018. Dengan basis eksperimentasi, setiap anak diberikan kebebasan untuk mencoba dan mengalami berbagai proses kehidupan yang ada di sekitarnya, termasuk berbagai permasalahan yang muncul. Dengan konsep ini sumber belajar anak tidak terbatas pada buku dan guru saja, tetapi juga dari berbagai literasi yang ada di sekitarnya, mulai dari literasi pustaka, ekologi, dan sosial. Dengan sumber belajar yang sedemikian luas, setiap anak ditantang untuk selalu melakukan eksplorasi di awal proses pembelajarannya.

Setelah melakukan eksplorasi dan menemukan permasalahan yang ada, anak-anak sampai pada tahap kreasi, yaitu menggagas solusi dari permasalahan yang ditemukan. Solusi ini bisa bermacam-macam bentuknya. Bisa dalam bentuk karya tulis, produk tertentu, karya seni, dan banyak bentuk-bentuk kreasi lainnya. Anak-anak juga dibiasakan untuk mempertanggungjawabkan gagasan dan ide yang dimunculkannya. Mereka mempertanggungjawabkan dalam sebuah forum Sidang Retorika. Forum ini dibuat bukan hanya untuk mempresentasikan hasil kreasi tetapi bahkan sejak proses awal merencanakan kreasinya. Seluruh proses belajar ini dikemas dalam sebuah proyek pembelajaran atau lebih dikenal dengan Project Based Learning (PjBL). Dengan format proyek inilah anak dikondisikan untuk berkembang secara optimal sesuai dengan potensi, bakat, dan minatnya masing-masing dalam suasana yang menggembirakan.

Buku-buku karya siswa SMP Eksperimental Mangunan: kumpulan cerpen, novel dll 

Sebagai puncak dari kegembiraan belajar melalui proses PjBL inilah diselenggarakan Puncak Festival Literasi. Kegiatan ini diselenggarakan selain sebagai tempat untuk mempertanggungjawabkan karya yang dibuat, juga untuk melatih kepercayaan diri, serta keberanian berbicara anak-anak. Melalui ajang ini anak-anak juga diberikan ruang untuk saling belajar dan mengapresiasi karya, memberikan masukan, kritikan, dan saran sehingga dalam proses selanjutnya mereka belajar untuk saling terbuka terhadap penilaian dan pandangan dari orang lain.

Di tahun pelajaran 2022/2023 ini ada tema besar yang diusung yaitu Merawat Bumi Melestarikan Hidup. Dari tema besar itu dijabarkan dalam 3 sub tema. Pada semester pertama ada dua tema yaitu Hidup Sehat dan Energi Terbarukan, sedangkan di semester 2 hanya ada satu sub tema yaitu Seni Humaniora. Puncak Festival Literasi (PFL) di semester dua hanya berfokus pada sub tema Seni Humaniora saja. Seluruh karya dan kreasi anak bermuara pada sub tema ini. Seni dalam sub tema ini bukan sekedar dimaknai sebagai produk performance belaka, namun seni yang merupakan karya atau kreasi sebagai ungkapan keprihatinan akan berbagai permasalahan yang ditemukan di tengah masyarakat. Di sisi lain juga bisa sebuah karya seni yang mampu menggerakkan orang yang menikmatinya melakukan sesuatu sebagai jawaban atas keprihatinan yang ditemukan di tengah masyarakat.

Berlangsung dari hari Jumat, 31 Maret 2023 sampai dengan Rabu, 5 April 2023, PFL kali ini dibagi dalam 3 tahapan besar. Tahap pertama dilaksanakan pada hari Jumat, 31 Maret 2023, merupakan ruang ekspresi untuk Kelas Ekspresi (Ekstrakurikuler). Di SMP Eksperimental Mangunan terdapat 9 Kelas Ekspresi yaitu Jurnalistik, Teater, Seni Lukis, Seni Tari, Ansemble Musik, Fotografi & Videografi, Paduan Suara, Karawitan dan Botanical Art. Pada hari tersebut, masing-masing Kelas Ekspresi menampilkan hasil belajarnya masing-masing. Ada yang dalam bentuk performance, presentasi, dan ada pula yang melakukan pameran. Kegiatan di hari pertama ini berlangsung sangat meriah dan penuh dengan kegembiraan.

Tahap kedua adalah presentasi dari beberapa kelompok proyek gabungan dari semua angkatan. Bentuk presentasinya ada bermacam-macam, mulai dari pentas seni, pameran kreasi karya, presentasi buku, workshop, dan bioskop mini. Tahap kedua ini berlangsung selama 3 hari, yaitu mulai hari Sabtu, 1 April 2023, Senin dan Selasa, 3-4 April 2023. Kemudian tahap yang ke tiga adalah presentasi dari Komunitas Minat Bakat (KMB). Komunitas ini merupakan kumpulan dari beberapa anak yang memiliki minat yang sama pada satu bidang tertentu. Komunitas ini dibentuk untuk memberikan ruang bagi anak menyalurkan bakat dan potensinya tanpa harus dibebani oleh panilaian. Di dalam komunitas ini memang ada satu guru yang mendampingi, namun statusnya bukan sebagai pelatih atau instruktur, tetapi ikut sebagai peserta. KMB yang saat ini ada antara lain; Komunitas Tari (tradisional dan modern), Komunitas Game Online, Komunitas Pecinta Sejarah, Komunitas Fotografi, Komunitas Musik, Komunitas Cos play, Komunitas Beladiri, Komunitas Memasak, Komunitas Bulutangkis, dan Komunitas Sepak Bola. Sama dengan tahap 1 dan 2, di tahap 3 ini masing-masing komunitas juga menampilkan hasil asah potensinya masing-masing, sebagai hasil belajar selama satu semester.

Belajar akting menjadi model

Kegiatan Puncak Festival Literasi sudah berakhir, banyak catatan kegagalan, kenangan, kebanggaan, dan kegembiraan yang dialami dan dirasakan baik oleh anak-anak, guru, dan bahkan orangtua dalam proses selama satu semester ini. Semuanya itu menjadi sebuah proses belajar bagi semuanya, karena pada dasarnya setiap orang bisa menjadi sumber belajar dan pada saat yang sama menjadi pemelajar. Tentu ada banyak hal yang kurang sempurna dari proses panjang ini. Namun apapun itu, semua pihak yang terlibat dalam proses Festival Literasi ini, mulai dari awal sampai akhir tentu merasakan pengalaman belajar yang luar biasa. Seluruh proses yang sudah dilalui ini bermuara pada pengembangan tujuh modal dasar yang sudah dimiliki setiap anak dalam diri mereka masing-masing, meski dengan kadar dan konsentrasi yang berbeda-beda. Tujuh modal dasar tersebut adalah Karakter, Orientasi diri, Bahasa, Logika Kuantitatif, Olahraga, dan Peranti. Modal-modal inilah yang jika mendapatkan perhatian dan dikelola secara optimal melalui proses pendampingan Cura Personalis, akan memberikan hasil yang optimal sesuai potensi masing-masing anak.

Akhirnya, semua proses tersebut harus menjadi kesadaran bagi semua pihak yang terlibat. Maka ada unsur integral yang ingin dicapai, terkait dengan pemaknaan secara komprehensif dari setiap proses yang dijalani, sehingga mereka yang terlibat, khususnya anak-anak benar-benar merasakan manfaat dari proses belajar yang sudah mereka lakukan, manfaat untuk menjalani hidup selanjutnya. Dan akhirnya mereka bisa “nguripi urip”.(Sleman, 5 April 2023, August Windu Aji Wakasek Humas)

Posting Komentar untuk " PUNCAK FESTIVAL LITERASI 2023 SMP EKSPERIMENTAL MANGUNAN"