BERBAGI TAKJIL MENEMUKAN MAKNA

Para siswa berbagai takjil

Ramadhan kali tahun terasa sungguh berdeda dari ramadhan yang sebelumnya karena di ramadhan kali ini dapat melakukan hal positif untuk diri sendiri dan orang lain. Ramadha saling berbagi dengan orang lain yang ada di sekitar kita. Pada ramadhan kali ini ada agenda kegiatan pembagian takjil yang dilakukan oleh siswa-siswi SMPN Kelas VII, VIII, IX dan SMAN SMK Purwakarta. Kegiatan ini di ikuti oleh seluruh Kelas XII SMAN Pelajar Katolik yang  dimulai dari SMPN kelas  VII, VIII dan IX  dan berakhir pada kelas XII. Di hari Ramadhan keempat  tugas pembagian takjil dilakukan oleh kelas XII, takjil tersebut  akan dibagikan ke beberapa titik di sekitar Paroki Salib Suci Purwakarta Keuskupan Bandung. 

Untuk kelancaran acara tersebut maka dilakukan pembagian tugas kepada siswa -siswi tersebut termasuk gurunya Paulus Bambang Iriyanto dan Paulus Basuki untuk pembuatan takjilnya dengan pembagian tugas masing-masing. Ada yang membawa bahan dan alat membuat takjil, ada pun takjil yang akan dibuat  berupa cendol, kolak, serta ada yang bertugas sebagai dokumentasi. Kemudian setelah alat dan bahan terkumpul selanjutnya siswa-siswi  Bersama guru-gurunya membuat cendok, kolak yang bertempat di Garasi Paroki Salib Suci Purwakarta. Setelah selesai dibuat maka ketahap selanjutnya yaitu pengemasan.

Dalam kegiatan pembagian takjil tersebut terdapat beberapa hal yang menunjukkan sikap atau kriteria sebagai warga Negara yang baik. Sikap tersebut yaitu yang pertama, adil karena pembagian takjil disamaratakan antara satu sama yang lainnya. Kedua yaitu berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat misalnya dalam kegiatan tersebut mencerminkan sikap saling tolong menolong dan peduli antar sesama serta gotong- royong antar siswa dalam mempersiapkan kegiatan tersebut. Ketiga yaitu toleransi, dalam kegiatan tersebut mencerminkan sikap toleransi yang dapat dilihat dari pembagian takjil tidak membeda bedakan agama, suku, ras dan sebagainya. Kegiatan tersebut dilakukan semata- mata hanya berniat untuk berbagi antar sesama

Terdapat pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kegiatan pembagian takjil tersebut. Pengamalan sila pancasila yang ke dua kemanusiaan yang adil dan beradab yaitu saling tolong menolong dan berbagi. Karena pada dasarnya sila ke dua yaitu ingin mewujudkan nilai kemanusiaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia salah satunya yaitu saling peduli dan tolong menolong kepada sesama manusia yang membutuhkan. Kegiatan tersebut juga merupakan pengamalan Pancasila sila ke tiga persatuan indonesia yaitu gotong royong karena gotong royong pada dasarnya bisa memperkuat hubungan antara satu sama lain dan menyatukan individu untuk mencapai tujuan yang sama. Bukan untuk kepentingan indivdu.

Berbagi takjil ketika bulan ramadhan merupakan salah satu identitas bangsa Indonesia. Identitas sendiri yaitu ciri khas yang dari suatu bangsa, adat atau kebiasaan dan sebagainnya yang membedakan dari Negara lainnya. Seperti yang kita tahui masyarakat Indonesia biasanya suka berbuka dengan takjil dan saling memberikan takjil ketika bulan ramadhan. Biasanya masyarakat suka berbagi takjil di jalan raya dan masyarakat sekitar seperti yang dilakukan oleh Pelajar SMPN Lintas agama dan Pelajar Katolik  SMAN SMK Kelas XII. Kegiatan berbagai takjil juga memiliki nilai nilai integritas. Nilai integritas yaitu kesatuan antara pola pikir, perasaan, ucapan dan perilaku yang selaras dengan hati nurani dan norma yang berlaku. Dari kegiatan tersebut mengandung nilai integritas yaitu adil, pembagian takjil dibagi secara adil dan tanpa membeda-bedakan. Ada juga nilai saling peduli dan tolong menolong antar sesama dan juga nilai gotong royong. Selain itu terdapat nilai kejujuran karena kita tidak mengambil hak yang akan kita berikan kepada orang lain. Dan saling peduli terhadap warga disekitar yang membutuhkan. Yohanes Baptis Seksi Pendikkat.

Posting Komentar untuk " BERBAGI TAKJIL MENEMUKAN MAKNA "