John S Keban menyerahkan pataka saat pelantikan Vox Point Kota Yogyakarta
Ide dan gagasannya Namansiswani, artinya beliau pengagum ajaran dan
hidup Ki Hajar Dewantara. Demikian kesan dari Ki Sutikno sahabat John S
Keban singkat. Tetapi Kesan itu penuh makna. Bisa dibayangkan John S Keban orang
dari Indoneia Timur mendalami dan menghayati ajaran Ki Hajar Dewantara yang
kental nuansa Jawanya. Memang beliau kuliah di Unicersitas Sarjanawiyata
Tamansiswa Yogyakarta Jurusan Bahasa Inggris.
Nampaknya ajaran Ki Hajar Dewantara meresap betul dan mandarah daging,
sehingga gagasan dan idenya selalu selaras dengan Ketamansiswaan. Setelah lulus
S1 Prodi Bahasa Inggris dia tetap menjadi pengamat dan peneliti perkembangan
Tamansiswa dan Perguruan Tinggi baik Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa,
Unitas dan perguruan Tamansiswa lainnya. Maka ia pernah menjadi anggota Yayasan
Sarjanawiyata Tamansiswa
John S Keban juga seorang aktivis
mahasiswa yang tidak kenal lelah. Menjadi
motivator adik-adiknya baik se kampus maupun luar kampus. Jika bicara plas-plos
dan berapi-api namun juga humoris. Idealis, etus kerja tinggi dan nasionalisme
bisa diandalkan. Memperhatikan kaderisasi bagi adik-adiknya. Itu ditampakkan
dalam keorganisasian di Golkar dan Vox Point. Ia memang memagang jabatan di kepengurusan
Golkar DIY dan DPD Vox Point DIY. Kecuali itu ia juga memperhatikan pendidikan
politik bagi generasi penerusnya. Beberapa kali menyelenggarakan rekoleksi
politik di VOX Point dan pernah kerjasama menyelenggarakan rekoleksi politik
dengan umat Paroki Bintaran saat ia menjadi Ketua Bidang Kemasyarakatan di Paroki
Bintaran. Dia dengan tegas dikatakan
bahwa untuk regenrasi kita tidak perlu ragu-ragu. Karena itu untuk
memenuhi panggilan suci, jangan tengok kebelakang, karena generasi penerus dan anak-anakmu siap menerima tugas estafet yang
telah kau wariskan kepada mereka.
John S Keban no.2 dari kanan bersama teman-teman pengurus Golkar DIY
Secara umum hidupnya sumeleh dan bisa menjadi panutan bagi generasi penerusnya.
mampu ngemong, ngemot, ngarahke dan membimbing dengan kesabaran luar biasa. Ia
selalu menunjukkan kepedulian yang mendalam dan dedikasi yang tinggi terhadap
kemajuan organisasi, menjadikannya sebagai teladan dalam kepemimpinan yang
inklusif dan berlandaskan semangat kebangsaan. Ia murah senyum, penuh kasih,
dan memiliki ketulusan dalam membimbing serta mengarahkan rekan-rekannya. Ia
mampu membedakan ini kepentingan negara dan gereja. Pada saat yang bersamaan antara
kepentingan negara dan gereja, ia memberatkan
kepentingan gereja.
Di kalangan organisasi ia dikenal sosok yang dekat dengan siapa saja. Kami ingat saat
bersama sama menjadi Pengurus DPD KNPI DIY, hingga bersama-sama menjadi
Pengurus DPD Partai Golkar DIY. Ia seorang humoris dan juga humanis, kalau
diskusi kadang serius tetapi juga
diselingi guyonan. Kami pernah bersama-sama
njagong manten Kader Golkar di Gunungkidul satu mobil ( Bung John, Mas Erwin,
Mas Wimbar dan Mas Awiek) pulangnya mampir di pkl. Sepanjang perjalanan guyon-guyon, pengalaman saat vaksinasi Covid-19 di GPC
Ponjong Gunungkidul, saat itu Bung John
tengah berpuasa, oleh Pak Gandung Pardiman diminta untuk membatalkan puasa. Pak
Gandung Pardiman bilang nanti saya yang bertanggung jawab pada Sang Yesus,
sontak semua terbahak-bahak dan Bung John pun juga mebatalkan puasanya. Dan
saat diperiksa tekananan darahnya oleh dokter, ternyata tensinya tinggi sekali
di atas 200. Dokter nggak percaya sampai diulang-ulang, sehingga tidak berani
divaksin, nah kebetulan saya bawa obat Amplodibin tapp dosis rendah 5mg, saya
berikan diminum 3 tablet terus diminta dokter untuk istirahat, akirnya tensi turun dan bisa divaksin.
John S Keban, berdiri baris belakang no.4 dari kanan, bersama Pengurus DPD Vox Point DIY
John Serang Keban sebagai warga kampung Mergangsan Lor dan tokoh, banyak
memberi kontribusi untuk memajukan kampung. Ia juga banyak memberi solusi
ketika adik-adik mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Flobamora Yogyakarta meminta
pertimbangan. Itulah John Serang Keban dimana bumi diinjak, langit dijunjung (Ki
Sutikno, Yosef DL, Dwi H, Santo, dll)
Posting Komentar untuk "John S Keban “Namansiswani”"