![]() |
| Rama Y.Iswahyudi Ketua Komisi HAK Keyobar memberikan peneguhan |
Sabtu, 29 November 2025, bertempat di Aula Pastoran Wates Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan (HAK) Kevikepan Yogyakarta Barat, menyelenggarakan temu karya dengan Timpel HAK Paroki se Kevikepan Yogyakarta Barat. Pertemuan itu untuk mengevaluasi program HAK dan juga mendengar apa yang terjadi di paroki-paroki dengan lika-liku, seluk-beluk dan indah serta tidaknya hubungan antar umat beragama. Bagaimana peluang dan tantangan membangun persaudaraan sejati di tingkat paroki.
Namun demikian, secara umum baik
kunjungan-kunjungan maupun Pekan Doa
Sedunia yang dilaksanakan setiap tanggal 18 – 25 Januari (atau sekitar itu) dirasa
sudah cukup baik. Kegiatan kunjungan dan Pekan Doa Sedunia juga sudah memberi
inspirasi sebenarnya, dan bisa terus ditingkatkan dari tahun ke tahun. Ini
gambaran yang dilakukan dalam rangka kunjungan persaudaraan kepada
saudara-saudara yang beragama atau berkepercayaan lain. Kecuali itu juga dengan
masyarakat sekitar, kita bisa memberi
inspirasi. Stasi Christophorus Pojok memberi bak sampah untuk RT dan RW.
Kerjasama saat hari raya,
dilakukan diberbagai tempat. Jaga parkir dan lahan parkir. Misalnya Solat Idul
Fitri, Idul Adha parkir di lahan gereja dan yang jaga orang muda katolik.
Sebalkiknya ketika ada acara gereja, yang menjaga dari mereka. Saat Idul Fitri yang
katolik kunjungan persaudaraan ke yang Muslim, saat Paska orang-orang pondok
datang ke gereja. Kunjungan ke pondok, pembagian takjil berjalan baik di
Bonoharjo.
Untuk Pekan Doa Sedunia, materi
sudah ada, dan mulai dirancang di paroki-paroki sebagai program tahun 2026. Paroki
Klepu dipusatkan di Stasi Pojok, rencana 23 Januari 2026. Paroki Hati Kudus
Ganjuran PDS akan menyertakan 3 Gereja Kristen dan 6 Kapel Wilayah. Paroki
Nanggulan, Brayut, Bonoharjo, dan paroki Wates juga sudah merencakan untuk
Pekan Doa Sedunia.
![]() |
| Ignas Suryadi (berdiri) menerima masukan dari teman-teman Timpel HAK se Kevikepan Yogyakarta Barat |
Ada masukan-masukan juga dalam pertemuan ini, antara lain: kerukunan interen umat beragama juga harus tetap dijaga dipelihara. Kerukunan antarumat beragama dan kepercayaan juga harus selalu ditingkatkan dan hubungan antarumat beragama dengan pemerintah juga terus ditingkatkan. Kaderisasi lintas timpel, misalnya kaderisasi serumpun HAK, KPKC dan Kerasulan Kemasyarakatan dengan peserta Orang Muda Katolik dan mereka yang aktif di Karang Taruna, baik untuk dilaksanakan dan dipersiapkan dengan baik.
Rama Y.Iswahyudi sebagai Ketua
Komisi HAK Kevikepan Yogyakarta Barat, mengatakan bahwa komunikasi lintas agama dan kepercayaan
mengalami dinamikanya sendiri, kadang diterima dengan baik, kadang dipertanyakan
bahkan kadang ditolak. Itu menjadi seni tersendiri bagaimana kita mensikapi. Kesulitan-kesulitan yang dialami menjadi
tantangan tersendiri. Kita mesti berani mengambil sikap. Kaderisasi baik dilaksanakan
dan dipersiapkan dengan baik. Pokoknya kita tetap semangat, terlebih di Ardas
kita 2026-2030 ini, Menjadi Gereja yang bahagia, menginspirasi dan
mensejahterakan.


Posting Komentar untuk "Dipertanyakan, diterima dan ditolak"