Planery Assembly (Sidang Paripurna) ke-37
ICMICA (The International Catholic Movement for Intellectual and Cultural Affairs) –
Pax Romana
swaraarum.com. Paris, 12 Desember 2021 pukul 15.30 UTC (22.30 WIB)
Planery Assembly (Sidang Paripurna) ke-37 ICMICA (The International Catholic Movement for Intellectual and Cultural Affairs) – Pax Romana telah memilih Dewan Pimpinan baru melalui rapat maraton selama dua hari, 11-12 Desember 2021, di Paris. Diikuti perwakilan dari negara-negara empat benua (Eropa, Amerika, Asia-Pasific, Afrika), Dewan Pimpinan ini akan bekerja untuk masa jabatan 2022 – 2025 di bawah Presiden ICMICA – Pax Romana yang baru, Ana Maria Bidegain, Profesor Religious Studies dari Florida International University.
Prasetyo Nurhardjanto, Delegasi Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) yang mewakili Indonesia -- bersama Katarina Lestari dan Hermien Y. Kleden -- terpilih secara aklamasi sebagai Wakil Presiden ICMICA Pax Romana Asia Pacific. Paulinus Prasetyo Nurhardjanto adalah Presidium Organisasi dan Hubungan Antar- Lembaga Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA).
Terpilihnya Prasetyo ini merupakan pencapaian Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) kali pertama dalam jaringan ICMICA - Pax Romana selama 50 tahun terakhir. “Kami bersyukur untuk kepercayaan ini, dan ISKA akan berusaha memberikan yang terbaik untuk tugas baru di Asia – Pasific, dan meneruskan kerjasama yang kuat dengan anggota-anggota dari empat benua,” ujar Hargo Mandiraharjo, Ketua Umum/Ketua Presidium Pusat ISKA.
Paulinus Prasetya Nurhardjanto (tengah) Delegasi ISKA yang terpilih menjadi Wakil Presiden untuk Wilayah Asia Pasific (foto: P. Prasetya Nurhardjanto) |
Bersama Wakil Presiden wilayah Eropa, Amerika (Utara dan Selatan), Eropa dan Afrika, Presetyo akan mendampingi Prof. Dr. Ana María Bidegain. “Saya akan berupaya sebaik-baiknya menggerakkan pelayanan ICMICA - Pax Romana di Asia Pasifik serta terus menjalin kerjasama dengan para sejawat pengurus dari berbagai belahan dunia,” ujar Pras dalam pidato singkatnya di forum Planery Assembly setelah terpilih.
Sekretaris Jenderal ISKA Joanes Joko menyampaikan kegembiraan ISKA atas pencapaian ini. “Era 2022 dan ke depannya memang penuh tantangan. Namun kepercayaan dari forum intelektual dunia, ICMICA- Pax Romana kepada ISKA akan kami pegang dengan sebaik-baiknya,” ujarnya sesaat setelah kantor pusat ISKA di Jakarta menerima berita dari Paris.
Sidang empat tahunan ICMICA Pax Romana ini digelar secara online secara maraton sejak Sabtu 11 Desember 2021. Dihadiri lebih dari 50 negara, sidang dewan empat tahunan ini mengangkat tema : Strengths and Challenges Facing ICMICA/MIIC Pax Romana. Kevin Ahern (USA), Presiden ICMICA - Pax Romana 2017 – 2021 menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh Dewan Pengurus baru.
Sebelum sessi pemilihan dewan ICMICA, sidang ini juga telah merefleksi empat tahun kiprah ICMICA dalam kehidupan menggereja dan bermasyarakat. Beberapa rekomendasi peran ICMICA empat tahun ke depan diantaranya adalah melanjutkan program yang berorientasi pada aksi-aksi nyata ICMICA baik dari sisi pemberdayaan dan spiritualitas gereja Katolik, melanjutkan program kerjasama dengan IMCS, meningkatkan peran pergerakan ini khususnya untuk wilayah Amerika Utara dan Asia. Termasuk juga membuat strategi pembiayaan yang lebih mandiri.
Sebelumnya, sidang juga telah menyetujui laporan kegiatan dan keuangan selama empat tahun terakhir. Beberapa catatan dalam laporan akan ditindaklanjuti oleh dewan ICMICA 2021-2025 yang terpilih malam ini. Sidang empat tahunan ini sekaligus juga ditandai dengan diterimanya secara penuh tiga anggota dari negara Madagaskar, Panama, dan Srilanka.
Dr.Ana Maria (USA) terpilih menjadi Presiden ICMICA (The International Catholic Movement for Intellectual and Cultural Affairs) – Pax Romana (foto: Paulinus Prasetya Nurhardjanto) |
ICMICA-Pax Romana adalah komunitas global intelektual dan profesional Katolik yang bergerak di dunia dengan spiritualitas aksi. Terinspirasi oleh Injil dan tradisi sosial Katolik, ICMICA mendukung seluruh anggota untuk berpikir, merenungkan, dan bertindak atas masalah konkrit yang dihadapi dunia dan gereja saat ini. Saat ini ICMICA memiliki 48 organisasi aktif dan 17 anggota dalam berkorespondensi yang seluruhnya berasal dari 60 negara dari 5 benua.
(Kiriman P. Prasetyo Nurhardjanto).
Selamat bertugas di posisi internasional semoga makin besar karunianya bagi dunia Rahmat Tuhan menyertai selalu.
BalasHapus