SINYAL DARI MUKTAMAR NU

Salam sejahtera, sehat dan bahagia

Muktamar NU telah berakhir dengan lancar dan aman, serta telah memilih KH.Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam, dan KH.Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua PBNU Periode 2021-2026. Kita syukuri bersama, semoga hasil-hasilnya membawa kesejahteraan dan kemakamuran bangsa. KH Miftachul Akhyar, lahir di Surabaya 30 Juni 1953. Seorang Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunah, Surabaya Jawa Timur. Pengalaman organisasi: Plt.Rais Aam PBNU 2018-2020, dan Ketua Majelis Ulama Indonesia 2020-2025. KH.Yahya Cholil Staquf, adalah kakak kandung Menteri  Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Lahir di Rembang, Jawa Tengah pada 16 Februari 1966. Sebelumnya beliau adalah Katib Aam NU. Pernah menjadi Juru Bicara Presiden RI ke-4 Abdulrahman Wahid (Gus Dur).

Sinyal-sinyal untuk kehidupan berbangsa dan bernegara keluar dari Gus Yahya, panggilan akrab KH.Yahya Cholil Staquf. Sinyal itu antara lain: “bahwa calon presiden/wakil presiden tidak dari PBNU”. Ini dikatakan untuk menjaga komitmen agar PBNU tidak masuk dalam lingkaran politik praktis. Kader-kader NU diperbolehkan mengikuti kontestasi politik asalkan tidak duduk dalam jajaran PBNU.  Sinyal selanjutnya Gus Yahya menyebut kader-kader NU yang sekarang telah menjabat di pemerintahan. Disebutkan Erlangga Hartarto (Menteri BUMN) adalah keturunan Ki Ageng Gribig. Erick Tohir adalah Banser, kader NU juga. Ganjar Pranowo yang sekarang menjabat Gubernur Jawa Tengah mertunya Rais Syuriah NU. Mereka kader-kader NU, dan tidak masuk pada jajaran PBNU.

Sekiranya sinyal ini bisa menjadi perhatian untuk menyongsong tahun politik 2024. Meski kepemimpinan nasional itu sudah ada protapnya melalui pemilu. Peserta kontestan harus melalui partai politik yang mempunyai presidential threshold, dst. Sudah layak dan semestinya jika partai politik juga menangkap sinyal ini. Meskipun sinyal seperti ini juga sudah keluar dari partai politik. Dengan menyebut kader masing-masing, agar mulai diperkenalkan kepada masyarakat.

Sinyal ini bisa memperkaya pandangan kita akan sosok-sosok pemimpin yang kompeten dalam memimpin bangsa. Disatu sisi memberikan tawaran kepada masyarakat dan partai-partai politik untuk lebih kritis dalam memilih kader-kader calon pemimpin Negara. Setidaknya kader-kader yang ditawarkan sudah mempunyai komitmen dengan empat kesepakatan nasional: Pancasila, UUD 1945, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Selamat berkarya untuk Indonesia Maju

Posting Komentar untuk "SINYAL DARI MUKTAMAR NU"