SYUKUR ATAS HARI HAK-HAK ASASI MANUSIA

 

Selamat pagi, salam bahagia

Mari kita bersyukur di Hari Hak-hak Asasi Manusia 10 Desember ini. Kita bersyukur karena PBB telah membuat Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia atau Universal Declaration of Human Rights yang merupakan sebuah pernyataan bersifat anjuran, dan diadopsi serta disahkan oleh Majelis Umum PBB pada 1948. Tujuan PBB mengeluarkan pernyataan terkait Hak Asasi Manusia dan menyusun serangkaian aturan adalah untuk melindungi setiap individu di seluruh negara atas Hak Asasi Manusianya. Dengan Deklarasi Hak-hak Asasi Manusia ini, banyak permasalahan kemanusiaan dapat diatasi. Hak Asasi Manusia telah mengangkat martabat kemanusiaan.

Salah satu Tindakan penting dalam mengatasi Hak-hak Asasi Manusia antara lain lahirnya Statuta Roma  tanggal 17 Juli 1998.  Dalam Konferensi Diplomatik Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menghasilkan satu langkah penting dalam penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) yaitu disetujuinya Statuta Roma.

Statuta Roma, merupakan sebuah perjanjian untuk membentuk Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court) yang mengadili tindak kejahatan kemanusiaan dan memutus rantai kekebalan hukum (impunity). Dari 148 negara peserta konferensi; 120 mendukung, 7 menentang dan 21 Abstain. Ada empat hal tindak pelanggaran serius yang menjadi perhatian internasional, yaitu: Genocide (genosida); Crime Againts Humanity (kejahatan terhadap kemanusiaan); War Crimes (Kejahatan Perang); Aggression (kejahatan Agresi)

Hari Hak Asasi Manusia Sedunia Tahun 2021 mengangkat tema Kesetaraan Mengurangi Kesenjangan, Memajukan Hak Asasi Manusia.  Ada topik-topik khusus dibuat untuk memperingati Hak ASasi Manusia: percakapan online tentang kesetaraan bersama Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia di Jenewa; Kampanye kesadaran mempromosikan hidup bersama antara komunitas tuan rumah dan pengungsi internal di Kamerun; Mural kesetaraan yang akan digelas di sejumlah kota di Ukraina; Kampanye digital membahas tentang “Angkat Setiap Suara Untuk Kesetaraan” di Asia Tenggara dan Kompetisi seni dengan tema “Apa Arti Kesetaraan Bagi Anda?” digelar di Thailand dan Tobago.

Kasus intoleransi di Gereja St.Lidwina Bedog Sleman

Bagaimana dengan kita? Secara umum bisa dilihat dari topik untuk Asia Tenggara yaitu “Angkat Setiap Suara Untuk Kesetaraan”. Dari tag line ini, kiranya kita bisa merenungkan bahwa salah satu masalah Hak Asasi Manusia yang kita hadapi adalah “suara-suara jeritan dari mereka yang kecil, lemah, miskin, tertindas dan disabilitas”. Kelompok ini paling rentan suaranya tak terdengar bahkan dibungkam. Pembungkaman suara dari tubir ini dilakukan oleh kelompok-kelompok masyarakat yang merasa mempunyai kuasa, kewenangan dan selalu mengklaim memeiliki kebenaran. Kasus-kasus kekerasan/pelecehan seksual, kebebasan beragama, intoleransi, kebebasan menyalurkan aspirasi politiknya, kebebasan mengenyam Pendidikan dan mendapatkan pekerjaan, dirampas oleh kelompok-kelompok pengklaim kebenaran. Hal ini menunjukkan belum adanya kesetaraan. 






 



 

Posting Komentar untuk "SYUKUR ATAS HARI HAK-HAK ASASI MANUSIA"