Idul Fitri ternyata dapat menyatukan banyak komunitas dan lintas komunitas. Salah satu wujud konkretnya terjadi pada hari ini (Selasa, 25 April 2023) ketika komunitas Kristen Protestan dan Katolik (Ekumene) Kapanewon Pakem bersama (menyatu), di satu sisi, berkunjung dan bersilaturahmi dalam rangka menyambut Idul Fitri kepada Wakil Pejabat Publik dan pemimpin komunitas Muslim (MUI), di sisi lainnya. Ekumene (oikumene) sendiri bermakna “rumah bersama” atau gerakan ukhuwah dan persaudaraan di antara Gereja-gereja.
Dimulai pada 08.05 rombongan sampai rumah Panewu, Rahmat Harinawan, S.Sos., M.Si. yang langsung terlihat sangat akrab. Obrolan sangat cair dan penuh canda tawa. Betapa tidak cair dan santai, karena Drs. Benediktus Belariantata, S.Ag., M.M. itu selain Ketua Paguyuban Ekumene Pakem, juga Ketua Gerakan Pramuka dan Panewu sebagai pembina (panggilan “kakak” yang begitu egaliter) dan Pengurus FKUB Sleman yang ditugasi sebagai Wali Kerukunan Kapanewon Pakem. Sedang Pdt Esti Widyastuti, S.Th., M.Min. dan Y. Sukamto, S.Pd., M.Pd. tercatat sebagai Pengurus FKUB Pakem. Ketua Majelis GKJ Pakem – Ir. Sri Pujo Dwilaksono – juga ditemani Susi Basuki. Bela sendiri mengajak serta Drs. Ignas Suryadi Sw., S.E., M.Pd., M.M. (FKUB DIY) dan Henricus Totok Yulianto, S.TP., M.P. (Ketua Wilayah Umat Katolik Santo Bartolomeus Candibinagun, Pakem). Relasi orangtua murid-guru, teman kegiatan Dharma Wanita, dan kerabat dekat pun muncul di situ.
Bela, Pdt Esti, dan Pujo mewakili menyampaikan niatan silaturahmi Idul Fitri 1444 H. Sedang Panewu Rahmat menyatakan bahwa Idul Fitri merupakan tradisi Jawi (menjawab dengan bahasa Jawa). Saling memaafkan, dan memperjuangkan persatuan Umat/Jemaat kita. Kemudian Pdt Esti memimpin doa umum untuk kebaikan dan keselamatan Bersama. Kunjungan ditutup dengan bersantap pagi, buah masakan Ibu Panewu.
Kunjungan silaturahmi Idul Fitri dilanjutkan ke kediaman Ketua MUI dan FKUB Pakem, Drs. Aminuddin Najib, M.Si. Kemudian Belariantata menyampaikan intensi kunjungan silaturahmi, sambil juga menjelaskan hakikat ekumene (persaudaraan Kristen - dengan beberapa denominasinya – dengan Katolik).
Najib mensyukuri acara silaturahmi itu & berterima kasih. Kemudian Najib menceritakan pengalaman Syawalan bersama warga Dusun (Paraksari), pasca Shalat Id tempo hari, kemudian dia menyampaikan sari sebuah novel yang lupa judulnya namun jelas mengatakan bahwa di surga kita tidak bisa makan, karena justru saling menyuapi. Barangkali itulah suasana surga dunia akan kita alami sekiranya kita “saling melayani” dengan penuh kasih.
Suanana persaudaraan di rumah Penewu Pakem Rahmat Harinawan, S.Sos.,M.Si
Karena sebagian besar sudah purna tugas alias pensiun, maka obrolan beralih ke pengalaman perawatan kesehatan, dan saling bertukar pengalaman yang saling menguatkan. Dan yang pasti, silaturahmi Idul Fitri ini sudah mendekatkan (mengakrabkan) Komunitas Kristen Protestan dan Katolik, serta mereka dengan Komunitas Muslim. Semoga terus berlanjut dan meluas.* (sur)
Posting Komentar untuk " Silaturahmi Idulfitri Perkuat Komunitas Ekumenis"