Para Ketekis berfoto bersama Mgr.Antonius Subiyanto Bunjamin, Uskup Keuskupan Bandung (tengah), dengan Rama Hilman Pujiatmoko, Pr dan Rama Dwi Sumano, Pr. |
Sabtu, 22 Juli 2023. Sebanyak 76 Katekis akademis mengikuti Misa bersama Mgr. Antonius Subiyanto Bunjamin Uskup Keuskupan Bandung Jawa Barat. Bertempat di Gedung Bumi Silih Asih BSA. Dalam Homili Mgr. Anton menegaskan panggilan hilang pantas untuk menangis. Belajar dari Maria Magdalena teladan hidup dan panggilan Katekis Akademis. Maria Magdalena ketika Kebangkitan Tuhan (Yoh 20). Banyak hal yang bisa kita teladani sekaligus refleksikan dari peristiwa itu. Pagi-pagi buta Maria Magdalena pergi ke makam Tuhan untuk merempahiNya sebagai bentuk cintanya yang besar kepada Tuhan, ia ingin Tuhannya dimakamkan dengan layak. Artinya, Maria Magdalena memberikan keteladanan tentang bagaimana mengungkapkan kecintaan kita pada Tuhan secara konkrit. Jadi cinta bukan cuma ungkapan di bibir saja tapi harus sampai pada perbuatan.
Refleksi kecil yang bisa kita tanyakan pula pada diri kita dari keteladanan Maria Magdalena itu adalah, maukah kita menjadi Katekis akademis yang berbelas kasih? Masih seputar peristiwa Kebangkitan Tuhan (Yoh 20). Ketika Maria Magdalena tiba di makam, ia mendapati makamNya kosong dan segera memberitahu para rasul. Peristiwa ini kadang terlewat oleh kita ketika membaca dahsyatnya peristiwa Kebangkitan Tuhan, tetapi tidak oleh Maria Magdalena. Ketika Maria Magdalena tiba di makam dan mendapati makam Yesus dalam keadaan kosong dan kemudian ia segera memberitahu para rasul, secara tidak langsung, Maria Magdalena memberi teladan untuk menghormati para Rasul karena peranan mereka yang istimewa dalam Gereja.
Keteladanan Maria Magdalena dalam peristiwa Kebangkitan Tuhan sebagaimana dikisahkan dalam Injil Yohanes 20. Ketika berada di dalam makam dan tak mendapatkan Tuhannya, Maria Magdalena menjadi sedih, bingung, terdiam, dan menangis, Maria Magdalena dalam hal ini? Tentu saja keteladanan dalam kesetiaan untuk terus mencari Tuhan meskipun segala sesuatu seolah tak memungkinkan. Dan, segalanya kemudian berbuah. Tidak lama setelah rangkaian peristiwa tadi, Tuhan kemudian menampakkan diri pada Maria Magdalena. Ia kemudian menjadi saksi pertama kebangkitan Tuhan! Sungguh karunia yang istimewa dari Tuhan. Katekis tetap tinggal dalam Tuhan, kesedihan kita pun pasti akan diubahNya menjadi sukacita!
Materi kedua dibawakan oleh Rama Hilman Pujiatmoko, Pr dengan materi Kenosis Pengosongan diri. Kateksi Akademis harus memaknai panggilan pelayanan dan karya pelayanan sebagai rekreasi sehingga pelayanan terus bertumbuh dalam menghidupi sakramen-sakramen sebagai katekis Akademis yang total dalam pelayanan. biji harus terlebih dulu mati jika ingin berbuah (Yoh.12:24-26), merupakan penegasan dari tujuan kehidupan iman, yaitu: Tak ada kemuliaan tanpa penderitaan.Tak ada hidup yang berbuah tanpa kematian.Tak ada kemenangan tanpa penyerahan.Tak ada buah tanpa kurban. Mazmur 126:5 :Orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak sorai.
Materi selanjutnya dibawakan oleh Rama Dwi Sumano, Pr dengan sharing karya Katekis akademis. Apa saja yang menguatkan Anda dalam melaksanakan pelayanan sebagai Katekis? Apa saja yang menjadi kegelisahan/ pemikiran/ usulan Anda bagi pengembangan pelayanan pewartaan Gereja saat ini? Apa bentuk keterlibatan/ partisipasi Anda? (sehubungan dengan point 2). Katekis Paroki harus bisa masuk, menggerakan dan terlibat semua bidang, seksi dan komisi sehingga menjadi warna jantung hidup menggereja. Penulis Katekis Paroki Salib Suci Purwakarata.
Posting Komentar untuk "Gathering Katekis Akademis"